Jelang FORNAS VIII di Lombok: Dojo Gagak Timur Batam Fokus Persiapan Atlet Jelang FORNAS VIII di Lombok: Dojo Gagak Timur Batam Fokus Persiapan Atlet

Jelang FORNAS VIII di Lombok: Dojo Gagak Timur Batam Fokus Persiapan Atlet

Jelang FORNAS VIII di Lombok: Dojo Gagak Timur Batam Fokus Persiapan Atlet. (Foto : dok/John/ist)

SMSNEWS.id | Batam - Dalam rangka menghadapi dan mengikuti lomba pada ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025, persiapan atlet menjadi kunci utama untuk meraih hasil terbaik. FORNAS VIII diagendakan akan berlangsung pada tanggal 1 hingga 7 Juli 2025 mendatang di Mandalika, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berbagai venue telah disiapkan untuk mensukseskan festival olahraga rekreasi nasional itu. Launching gawe nasional itu pun telah dilakukan pada Agustus 2024 lalu, yang menyatakan NTB sangat siap menggelar pesta olahraga masyarakat terbesar milik Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) tersebut.

Sebagaimana dilansir radarmandilak.id pada 15 Januari 2025 lalu, Ketua KORMI NTB, Nauvar Furqony Farinduan mengatakan bahwa KORMI Pusat sangat mendukung Mandalika sebagai venue acara pembukaan. Sebab hal tersebut selaras dengan tema FORNAS 2025 yang mengangkat sport tourism di NTB.

"Kita harus bangga NTB menjadi tuan rumah FORNAS VIII. Terimakasih kepada Pemerintah Provinsi NTB yang juga sangat mendukung FORNAS VIII dilaksanakan di NTB. Insya Allah, minimal 20.000 peserta dari berbagai provinsi akan datang ke NTB mengikuti FORNAS 2025," kata Farin dikutip media ini, Selasa (25/2/25).

Hal itu disampaikan saat menyambut Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Nasional (KORMINAS), Adil Hakim yang pada Desember 2024 lalu terpilih memimpin KORMI masa bakti 2024-2028 berkunjung ke NTB guna melihat kesiapan NTB sebagai tuan rumah FORNAS VIII. Itu menjadi kunjungan perdana Adil Hakim ke NTB setelah terpilih memimpin KORMI.

Menurut Adil Hakim, FORNAS VIII ini akan berbeda dengan pelaksanaan FORNAS sebelumnya. Hal ini dikarenakan kultur NTB selaku salah satu daerah tujuan wisata yang sudah mendunia. Adil Hakim bahkan mengaku takjub dengan pesona Mandalika, Lombok Tengah, yang direncanakan akan menjadi venue acara pembukaan FORNAS VIII.

Sebelumnya, dilansir rri.co.id pada 30 Desember 2024, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) NTB, Tri Budiprayitno menegaskan, terkait kesiapan NTB sebagai tuan rumah olahraga masyarakat tersebut, pihaknya berjanji akan memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah.

FORNAS adalah even KORMI yang merupakan ajang nasional dengan mempertemukan berbagai komunitas olahraga rekreasi sebagai peserta yang terhimpun dari masing-masing Induk Organisasi Olahraga (INORGA) setiap Provinsi se-Indonesia. Selain akan menjadi ajang kompetisi, FORNAS juga menjadi sarana mempererat persaudaraan serta mempromosikan gaya hidup sehat melalui olahraga.

Menyikapi hal itu, Paulus Pela yang merupakan pelatih karate sekaligus pendiri Dojo Gagak Timur Batam dan Dojo Sinar Timur Batam dibawah binaan INORGA Yayasan Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Koordinator Cabang (Korca) Kota Batam mengaku telah mulai mempersiapkan atlet karate yang akan dibawa untuk mengikuti pertandingan di ajang FORNAS VIII tersebut.

"Atlet karate yang akan bertanding harus memulai dengan persiapan fisik dan mental yang matang. Latihan intensif menjadi bagian utama dari proses ini, mulai dari penguasaan teknik dasar hingga strategi untuk menghadapi lawan yang beragam," kata Paulus Pela yang akrab disapa Senpai Arnold saat diwawancarai wartawan di sela-sela melaksanakan latihan rutin bersama karateka di Dojo Gagak Timur Batam, Lapangan Taman Kota Engku Hamidah, Sungai Panas, Batam Kota, Selasa (25/2/25).

Senpai Arnold menuturkan, bahwa setiap atlet karate yang telah ia persiapkan untuk mengikuti lomba pada FORNAS VIII nanti, difokuskan menjalani program latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka lima kali latihan setiap minggunya, yakni pada Senin dan Kamis di Dojo Sinar Timur Batam, kemudian Selasa, Jumat, dan Minggu di Dojo Gagak Timur Batam.

"Latihan fisik seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan daya tahan tubuh menjadi fokus utama. Selain itu, latihan teknik seperti pukulan, tendangan, blok atau tangkisan, serta aplikasi gerakan dalam situasi bertanding juga dilakukan secara rutin. Semua latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kelincahan dan konsentrasi, yang sangat diperlukan di arena pertandingan," ujar Senpai Arnold.

Di sisi mental, kata Senpai Arnold yang dikenal sebagai pelatih berkarakter keras itu menyebutkan, para atlet juga mempersiapkan diri dengan mengikuti berbagai simulasi pertandingan. Mereka belajar mengelola stres dan tekanan, serta membangun rasa percaya diri untuk menghadapi berbagai situasi yang tak terduga.

"Persiapan mental ini sangat penting karena dalam karate, selain teknik yang baik, kesiapan mental dapat menentukan keberhasilan dalam pertandingan," pungkasnya.

Pantauan wartawan di tempat latihan, selain latihan, para atlet juga mendapatkan pembekalan dari pelatih yang berpengalaman. Pelatihnya (Senpai Arnold_red) tampak memberikan arahan terkait strategi bertanding, observasi terhadap kekuatan dan kelemahan lawan, serta tips untuk tetap fokus selama pertandingan. Yang tidak kalah penting, para atlet juga diajarkan untuk menjaga disiplin dan etika dalam berkompetisi, mencerminkan semangat sportifitas yang tinggi.

Dengan semua persiapan tersebut, atlet karate diyakini tidak hanya siap secara fisik dan teknis, tetapi juga secara mental untuk menghadapi tantangan di FORNAS VIII nanti. Ini adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dedikasi, kerja keras, dan semangat yang tak tergoyahkan untuk meraih prestasi terbaik bagi diri sendiri, tim, dojo, dan INORGA yang dibawa oleh atlet itu sendiri.

Ditanya soal kesiapan dana dalam memberangkatkan para atlet nantinya untuk mengikuti lomba di ajang FORNAS VIII nanti yang diperkirakan akan membutuhkan anggaran biaya yang cukup besar karena jarak dari Batam ke Lombok terbilang jauh, Senpai Arnold mengaku belum terlalu memikirkan terkait hal itu.

"Memang, sampai saat ini kita belum mendapat kepastian soal anggaran, baik dari KORMI maupun dari FKTI Korda Kepri dan Korca Batam, dalam hal memberangkatkan atlet kita nantinya. Tapi, fokus saya adalah mempersiapkan atlet, ada sekitar 10 atlet yang sudah saya persiapkan sejak awal Februari kemaren," ujar Senpai Arnold.

Apabila nantinya tidak ada anggaran dari KORMI maupun FKTI Korda Kepri dan Korca Batam untuk memberangkatkan atlet yang telah ia persiapkan, Senpai Arnold mengatakan akan mencoba meminta bantuan dari berbagai pihak yang mau memberikan sumbangan dana.

"Karena memang selama ini juga kita selalu memberangkatkan atlet secara mandiri setiap ada ajang lomba, ya, harapan saya atlet ini bisa ikut berangkat bang, yang penting atlet siap dulu, soal dana, mudah-mudahan nanti Tuhan memberikan jalan," tutup Senpai Arnold. (John)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama