Penampakan kondisi lantai lapangan olahraga yang terkelupas meski belum sempat digunakan. (Foto : dok/ist) |
SMSNEWS.id | Batam - Pembangunan lapangan olahraga mutifungsi (lapangan + pagar) yang berlokasi di komplek Kavling Baloi Blok II RW.01 Kelurahan Batu Selicin, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau diduga asal jadi.
Pasalnya, belum sempat digunakan, lantai lapangan olahraga mutifungsi tersebut sudah banyak terkelupas. Bukan hanya cat nya saja yang terjelupas, namun lantau semen nya juga terkelupas, dan bukan hanya di satu titik, tapi ada beberapa titik.
Hal itu terlihat jelas saat tim media ini sedang melintas dari lokasi proyek tersebut, Kamis (26/9/24) lalu, yang mana di lokasi proyek sudah tidak ada lagi aktifitas pekerja proyek, sehingga saat itu diduga proyek tersebut telah selesai dikerjakan.
Diketahui, pembangunan lapangan olahraga mutifungsi tersebut merupakan proyek Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) yang sumber dana nya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp.195.584.509,- (seratus sembilan puluh lima juta, lima ratus delapan puluh empat, lima ratus sembilan ribu rupiah).
Dalam plank pengerjaan proyek, tercatat bahwa sebagai pelaksana proyek adalah PT. Garya Indo Cemerlang, sedangkan pengawas yaitu CV. Trans Kharisma dengan nomor kontrak No. 173/SPK/DISPORA/SAPRAS/PLOM BLOK II RW. 1/VIII/2024 yang mana waktu pelaksanaan nya selama 40 hari kalender.
Saat dikonfirmasi tim media ini, Ketua RW.01 Kelurahan Batu Selicin mengaku bahwa lapangan tersebut belum ada proses serah terima, "Itu memang belum ada serah terima ke kita, karena kemaren rencananya mau diperbaiki lantai nya yang rusak," kata Ketua RW.01 Batu Selicin saat ditemui di kediamannya, Kamis (26/9/24).
Sementara itu, saat dimintai tanggapan oleh tim media ini, salah satu warga setempat yang tidak mau namanya dipublikasikan mengatakan bahwa proyek tersebut terkesan abal-abal.
"Sangat disayangkan proyek pemerintah yang memakan dana sebesar hampir 200 juta rupiah hasilnya seperti itu, perlu dipertanyakan itu, jangan-jangan adukan semen nya karena tidak sesuai spesifikasi makanya bisa seperti itu. Belum lagi digunakan, sudah seperti itu, sia-sia dong itu uang negara," kata warga itu dengan mimik wajah kecewa, Senin (7/10/24).
Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum dapat mengkonfirmasi Dispora Kota Batam serta pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan proyek tersebut. (Tim)
Editor : Red