Gapura Perumahan Yafindo Tahap III. (Foto : dok/Jz/ist) |
SMSNEWS.id | Batam - Warga Perumahan Yafindo Tahap III saat ini menghadapi masalah serius terkait kondisi pagar pembatas perumahan yang roboh. Pagar pembatas yang berfungsi sebagai pengaman dan batas area perumahan ini telah mengalami kerusakan pada beberapa titik sehingga sejumlah area terbuka tanpa pengaman yang memadai akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Pagar pembatas perumahan yang roboh. (Foto : dok/Jz/ist) |
Pagar pembatas yang belakangan diketahui hanya terbuat dari kayu dan spandek diketahui roboh akibat tidak kuatnya kayu penahan yang sudah lapuk sehingga sangat mudah roboh ketika di hantam oleh angin dan hujan deras.
Kondisi ini telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi penduduk perumahan. Selain mempengaruhi keamanan, robohnya pagar pembatas juga mengganggu estetika lingkungan dan menimbulkan potensi bahaya bagi penghuni, terutama anak-anak dan hewan peliharaan.
Warga Perumahan Yafindo Tahap III yang berlokasi di Putri Hijau, Tembesi, Sagulung ini merasa prihatin dengan lambannya respons dari pihak pengelola perumahan terkait perbaikan pagar pembatas yang rusak ini. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh warga untuk mengkomunikasikan keluhan mereka kepada pihak terkait, namun hingga saat ini belum ada tindakan yang memuaskan.
Ketua Humas Perumahan Yafindo Tahap III, Rezky Siahaan, mengungkapkan kekhawatirannya ketika diwawancarai oleh awak media ini, "Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Developer, suda berlalu tiga hari belum ada tindakan, kami sangat mengharapkan agar masalah ini segera ditangani dengan serius. Keamanan dan kenyamanan warga harus menjadi prioritas utama. Kami berharap pihak pengelola segera merespons dan mengambil langkah konkret untuk memperbaiki pagar pembatas yang rusak ini sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Rezky, Minggu (23/6/24).
Developer yang menerima penghargaan "TOP 50 BANK BTN Most Valuable Developers" dari Bank BTN pada tahun 2023 itu dinilai kurang responsif dan terkesan mengabaikan keamanan dan kenyamanan warga yang menimbulkan keresahan kepada para warga Yafindo Tahap III dan merasa kecewa terhadap kurangnya respon cepat dari pihak Developer yang belakangan di ketahui juga penerima "Developer dengan proyek perumahan terbaik kategori bangunan PSU peringkat III" pada tahun 2022.
"Kami khawatir akan adanya kesempatan bagi para penjahat untuk masuk ke lingkungan perumahan dan melakukan tindakan yang tidak di harapkan, seperti kejadian tahun lalu dimana ada dua motor warga yang hilang bersamaan disebabkan kurang adanya pembatas yang memadai, kami berharap ABP (Adi Bintan Permata) mendengar keluhan kami, dan berniat untuk membuat pagar pembatas dari beton," tambah Rezky Siahaan mengakhiri percakapan dengan awak media ini.
Hal senada diungkapkan oleh salah satu warga perumahan Yafindo Tahap III, Oma Dwike, yang dihubungi melalui sambungan WhatsApp oleh awak media ini, merasa kecewa dengan tanggapan ABP yang kurang memberi perhatian terhadap tembok pembatas perumahan dan berharap dibuat tembok pembatas yang permanent (beton).
"Pagar sudah saya komplin tak juga dibuat, terus masalah taman rumput dah semak belukar, kemarin saya liat ada ular masuk kesemak itu gmn ya biar direspon," kata Omah, Senin (24/6/24).
"Saya berharap utamakan pagar perumahan dibuat beton, dan fasilitas taman harus segeralah diselesaikan terutama rumput lahan hijau itu, takutnya anak-anak kecil jangan sampai digigit ular," tambahnya lagi mengakhiri pesan singkat WhatsApp.
Terpisah, Billy selaku Manager Proyek saat dihubungi awak medai ini melalui pesan WhatsApp pribadinya tidak banyak berkomentar, mengatakan akan segera mengaturkan perbaikan pagar yang roboh tersebut setelah mendapati laporan dari warga, "Sedang kita aturkan," jawab Billy, Senin (24/6/24).
Dalam situasi ini, warga Perumahan Yafindo Tahap III meminta perhatian dari pihak terkait untuk segera melakukan perbaikan pagar pembatas yang rusak demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama. Warga juga berharap agar komunikasi antara pengelola perumahan dan warga dapat ditingkatkan guna menghindari masalah serupa di masa depan.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media ini masih mencoba untuk mengkonfirmasi tanggapan lebih lanjut dari pihak developer (ABP_red). (Jz)
Editor : John