Ratusan pencari kerja di Batam bedesakan berebut lowongan kerja untuk PT. NOK Precision Component Batam. (Foto : dok/Jul/ist) |
SMSNEWS.id | Batam - Ratusan pencari kerja (Pencaker) di Muka Kuning, Kota Batam berdesakan saat memberikan surat lamaran kerja kepada pihak perusahaan sesuai dengan informasi lowongan kerja (loker) yang dibuka oleh PT. NOK Precision Component Batam, Rabu (15/5/24).
Berdasarkan pantauan awak media ini dilapangan, ratusan pencaker dari sejumlah wilayah di Kota Batam mulai berdatangan ke Community Centre (CC) Muka Kuning, Kota Batam untuk melamar pekerjaan.
Awalnya, pada pagi hari, ratusan pencaker mulai berdatangan dengan tertib, namun situasi tak terkendali ketika mulai siang hari hingga terlihat ada yang pingsan.
Dewi (23) salah satupencari kerja wanita mengatakan, sebelumnya sudah melihat iklan mengenai lowongan kerja dan sudah melengkapi syarat sesuai iklan.
"Jadikan ada loker buka di CC Muka Kuning PT NOK Precision Component Batam, tapi di iklan itu tidak ada dibuat batas usia maksimal, cuma dibuat minimal 18 tahun, tapi pada saat sampai di lokasi rupanya ada batas umur maksimal 22 tahun," keluh Dewi.
Perempuan berkulit putih itu mengatakan saat pagi hari, pencaker masih tertib, namun suasana berubah saat ratusan pencari kerja mulai berdatangan.
"Sekitar jam 7 lewat masih tertib itu, barisan masih bisa diatur sama satpam sana, tapi makin siang makin banyak yang datang entah dari mana," pungkasnya.
Lebih lanjut kata Dewi, terjadi desak-desakan hingga ada yang pingsan saat berebut mengantar lamaran kerja, "Sekitar jam 09.00 WIB sudah mulai bedesakan, udah susah diatur sangking banyaknya orang, sampai ada yang pingsan karena berdesakan, dorong-dorongan sampai terinjak-injak karena rebutan," ujar Dewi.
Selebaran informasi lowongan kerja di PT. NOK Precision Component Batam. (Foto : dok/Jul/ist) |
Perempuan yang diketahui berdarah Palembang itu juga mengungkapkan kekesalannya kepada PT NOK Precision Component Batam terkait seleksi kerja yang tidak sesuai dengan iklan yang sebelumnya telah dilihat.
"Pada saat mau mulai seleksi berkas sama ukur tinggi badan baru dikasih tau kalau usia maksimal 22 tahun dan tinggi badan minimal 155. Sumpah itu banyak yang nyesek, kecewa kali sama HRD nya, apa susahnya cantumkan syarat-syarat yang jelas, termasuk batas usia maksimal, kasian banyak yang datang dari jauh, belum lagi kalau dia pakai Go-Jek atau Grab," tutup Dewi dengan nada kecewa. (Jul)
Editor : John