Gelar Aksi Unjuk Rasa Evaluasi Kinerja, GMNI : "Copot Kepala Bea Cukai Batam" Gelar Aksi Unjuk Rasa Evaluasi Kinerja, GMNI : "Copot Kepala Bea Cukai Batam"

Gelar Aksi Unjuk Rasa Evaluasi Kinerja, GMNI : "Copot Kepala Bea Cukai Batam"

Mahasiswa dari GMNI Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bea Cukai Batam. (Foto : dok/ist)

SMSNEWS.id | Batam - Belasan Mahasiswa Kota Batam yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dipukul orang tak kenal (OTK) saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bea Cukai Batam, Senin (1/4/24).

Berdasarkan pantauan awak media ini, ada sebanyak 15 Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi GMNI yang dipikul mengalami luka dan memar dibagian wajah dan kaki.

Dalam aksi evaluasi tersebut, Diki Candra selaku Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengungkapkan kekesalannya pada Kepala Bea Cukai Batam yang seakan tutup mata pada peredaran rokok ilegal (tanpa pita cukai) yang kian marak di Kota Batam.

"Kami memprotes terkait kinerja Kepala Bea Cukai Batam yang diduga tidak bisa mengatasi peredaran rokok yang diduga keluar dari kawasan FTZ," ujar Diki kepada awak media ini, Senin (1/4/2024).

Lebih lanjut Diki mengatakan agar Kepala Bea Cukai Batam segera mundur dari jabatannya, "Dalam tuntutan kami, kami meminta kepala Bea Cukai Batam mundur dari jabatanya," pungkasnya.

Diki juga menuturkan bahwa sebelumnya pihaknya telah mengajukan surat aksi unjuk rasa pada tanggal 27 Maret 2024 lalu, dimana titik kumpulnya yaitu di daerah SP Plaza, Kecamatan Sagulung.

"Kami bergerak dari Sagulung sekitar pukul 09.00 WIB dan dikawal oleh pihak kepolisian. Namun saat baru saja sampai di depan Kantor Bea Cukai Batam, kami langsung di hajar oleh preman," ucap Diki dengan nada kecewa.

Diki mengungkapkan bahwa alasan aksi evaluasi yang dilakukan GMNI tersebut karena saat ini peredaran rokok ilegal khusus kawasan bebas semakin marak beredar ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Kita ingin mempertanyakan mengenai peredaran rokok tanpa pita cukai yang beredar di Kota Batam, bahkan beberapa daerah lain di Indonesia," tegas Diki.

Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Bea Cukai Batam terkait peristiwa pemukulan terhadap kelompok mahasiswa tersebut dan juga mengenai tuntutan mahasiswa soal peredaran rokok ilegal dimaksud. (Tim)

Editor : John

Lebih baru Lebih lama