Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad (tengah) saat diwawancarai awak media ini usai menghadiri acara Launching Mimbar Mahasiswa, Minggu (10/9/23) |
SMSNEWS.id | Batam - Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad memberikan apresiasi kepada Mimbar Mahasiswa yang baru launching di Kota Batam. Hal itu disampaikan usai mengikuti acara Launching Mimbar Mahasiswa, di Batam Center, Minggu (10/9/23).
"Saya pikir ini yang pertama di Kepulauan Riau, biasanya penerobos itu akan memberikan catatan sejarah dalam perjalanan kampus dan kemahasiswaan kedepan," kata Amsakar Achmad saat diwawancarai awak media ini.
Disamping apresiasi, Wakil Walikota Batam itu juga memberikan poin penting lainnya, bahwa media ini hendaknya menjadi ajang komunikasi bagi mahasiswa, ajang komunikasi bagi lingkungan akademik di kampus.
"Juga sekaligus mudah-mudahan informasi yang terdedah di Mimbar Mahasiswa ini bisa menjadi salah satu alat bagi stakeholder dalam mengambil kebijakan. Artinya, kalau mau mendengar suara mahasiswa, baca Mimbar Mahasiswa," ujar Amsakar Achmad.
Dan kira-kira, kata Amsakar, kebijakan yang akan diambil nanti biasanya itu akan berjalan seiring dengan apa yang menjadi harapan dari mahasiswa itu.
Namun, dibalik itu, Amsakar berpesan agar jangan juga melupakan cerita akademik didalamnya, karena itu, ia mengusulkan perlu dibuat kolom opini yang diharapkan diisi dengan tulisan dari mahasiswa.
"Nah, ini juga upaya untuk melatih. Waktu saya menjadi dosen, saya akan memberikan nilai tambah kepada mahasiswa, antara lain itu, kalau you bisa membuat opini di koran nasional, tidak usah pakai ujian, saya pastikan asal bisa masuk kompas, republika, tempo, saya pastikan anda akan dapat A," pungkasnya.
"Kalau bisa membuat opini di tingkat lokal, bisa masuk di batam pos, tribun, bisa masuk di koran sindo waktu itu, saya pastikan dapat nilai B, gak usah pakai ujian," lanjut Amsakar.
Sebab, menurut Wakil Walikota Batam yang merupakan mantan dosen itu, kemampuan yang dituntut dari mahasiswa itu antara lain, kemampuan verbalnya, kemampuan tulisannya, kemampuan berargumentasi nya, kemampuan memahami teori, dan kemampuan berorganisasi.
"Nah itu sebenarnya yang kita harapkan, mahasiswa kita ini akan menjadi mahasiswa yang paripurna, bisa mengambil semuanya. Mau belajar saja, memahami teori saja, keluar dengan IPK 3,8 atau 3,9 tapi tidak memiliki kemampuan verbal, dihantam oleh berbagai argumentasi, keok itu," ujar Amsakar.
Lebih lanjut kata Amsakar, memiliki kemampuan verbal tapi tidak memiliki kemampuan teoritis, tidak ada analisis nya pasti dangkal. Memiliki kemampuan teoritis, memiliki kemampuan verbal, tapi tidak dilatih oleh kemampuan berorganisasi, itu akan canggung berhadapan dengan mic itu.
"Jadi, ini semuanya yang saya sampaikan mudah-mudahan akan tersuarakan di Mimbar Mahasiswa ini," tutup Wakil Walikota Batam itu mengakhiri. (John)