Tuntutan Industri dan Realita Bagi Profesi Pelatih Sepak Bola (Bagian 1) Tuntutan Industri dan Realita Bagi Profesi Pelatih Sepak Bola (Bagian 1)

Tuntutan Industri dan Realita Bagi Profesi Pelatih Sepak Bola (Bagian 1)

Dzulfiqar Diyananda, Dosen FIK UNJ & Pegiat Olahraga (dok/pribadi)

SMSNEWS.id | Jakarta - Sepak bola merupakan salah satu olahraga terpopuler di dunia dan telah menjadi industri. Perputaran uang yang besar, dalam industri ini mempengaruhi kepopuleran para pelaku industri ini.

Profesi pelatih mendapat sorotan dalam industri sepak bola. Tuntutan tinggi bagi seorang pelatih sepak bola dialami oleh mereka di masa kini.

Prestasi tinggi menjadi ekspektasi, bagi pelatih, di tim sepak bola besar dan bersejarah. Media, penggemar, dan pemilik klub menginginkan prestasi tinggi di setiap musim kompetisi.

Sebut saja Julian Nagelsmann (mantan pelatih FC Bayern Munchen), Antonio Conte (mantan pelatih Tottenham Hotspur FC), dan Graham Potter (mantan pelatih Chelsea) dipecat. Mereka menjadi contoh bagaimana seorang pelatih mendapat tekanan yang tinggi dan dipecat jika kurang berprestasi.

Gambar 1. Komponen sistem pelatihan sebuah tim olahraga (dok/ ist)

Tinjauan Ilmu Kepelatihan

Melihat kondisi itu, dilihat dari ilmu kepelatihan, bahwa pendekatan multifaktor, dari situasi dan kondisi yang ada, menjadi hal yang mempengaruhi berjalannya taktik dan strategi sebuah tim sepak bola saat bertanding di lapangan.

Tudor O. Bompa dan Carlo A. Buzzichelli dalam bukunya berjudul "Periodization: Theory and Methodology of Training" (Human Kinetics, 2019) menulis bahwa keberhasilan sistem latihan, sebelum pertandingan, didukung oleh berbagai faktor seperti di gambar 1.

Berdasarkan gambar 1, sebuah sistem latihan tim olahraga dipengaruhi oleh direct factor dan supportive factor. Saya beranggapan bahwa tanggung jawab pelatih adalah di direct factor, seperti mengedukasi pemain dan staf kepelatihan; mengajarkan teknik; menjelaskan taktik; membuat program latihan fisik; serta evaluasi program.

Namun, sebuah tim sepak bola jangan melupakan supportive factor yang berada di luar kuasa pelatih, seperti sistem administrasi; perawatan dan pengembangan fasilitas latihan; alokasi anggaran; serta budaya hidup atlit.

Saya menilai Antonio Conte, yang dipecat oleh Tottenham Hotspur pada bulan maret 2023 yang lalu, tidak mendapatkan dukungan supportive factor, seperti administrasi, oleh pemilik klub itu, yaitu Daniel Levy. Pelatih sebelumnya, seperti Jose Mourinho dan Mauricio Poccethino, juga tidak menghasilkan prestasi apapun seperti Antonio Conte.

Oleh: Dzulfiqar Diyananda (Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta dan Pegiat Olahraga)

Editor: Billy

Lebih baru Lebih lama