Mahfud MD dan Benny Ramdhani ke Batam, GMNI Desak Konsistensi Pemerintah Berantas TPPO Mahfud MD dan Benny Ramdhani ke Batam, GMNI Desak Konsistensi Pemerintah Berantas TPPO

Mahfud MD dan Benny Ramdhani ke Batam, GMNI Desak Konsistensi Pemerintah Berantas TPPO

Menkopolhukam RI, Mahfud MD saat membuka seminar yang diselenggarakan oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Batam. (Foto : dok/Fb/ist)

SMSNEWS.id | Batam - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI), Prof. Mahfud MD bersama Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani hadir di Batam, Kamis (6/4/23).

Kehadiran Mahfud MD bersama Benny Ramdhani ini diketahui untuk melihat secara langsung terhadap polemik mengenai sindikat dan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang selama ini marak terjadi di wilayah Provinsi Kepri, secara khusus di Kota Batam yang menjadi tempat transit para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Hal ini menarik perhatian dari kelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Batam, terkhusus soal sindikat human trafficking yang selama ini menjadi sorotan publik dan tak kunjung dapat diberantas para oknum mafia yang terindikasi dalam perdagangan orang itu.

Ketua GMNI Kota Batam, Diki Chandra berharap agar pemberantasan tindak pidana perdagangan orang ini benar-benar dituntaskan dan para mafia yang terlibat didalamnya dapat diberantas hingga akar-akarnya.

"Hadirnya pak Mahfud di Batam, kami berharap membawa harapan segar untuk benar-benar memberantas mafia human trafficking di Kepri hingga ke akar-akarnya yang menjadi beking penjahat kemanusiaan selama ini," kata Diki Chandra.

Diki Chandra juga berharap agar tidak ada lagi orang-orang yang mengambil keuntungan secara materi dengan melakukan sindikat perdagangan orang yang jelas-jelas tidak manusiawi tersebut.

"Ini sudah menjadi tanggungjawab Negara sebagai perlindungan hukum, tetap menjadi konsisten pemerintahan BP2MI RI dan Kementerian Polhukam," pungkasnya.

Diki menegaskan bahwa GMNI selaku Organisasi Kemahasiswaan siap dijadikan sebagai agent of control dalam sindikat human trafficking tersebut, "Kita berharap agar pesan ini dapat disampaikan menjadi perhatian khusus di Kepri kepada Presiden Jokowi Widodo," ujar Diki kepada awak media ini.

GMNI Batam juga turut mengapresiasi Kepala BP2MI RI, Benny Ramdhani yang sudah membuka ruang sebesar-besarnya terhadap aktivis kemanusiaan yang ada di Kepri, yakni RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus yang dikenal dengan sapaan Romo Paschal yang merupakan Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Keuskupan Pangkalpinang.

"Romo Paschal yang sudah difasilitasi langsung bersama Mentri Polhukam untuk mengusut tuntas temuan yang sudah lama berjalan di Kepri, jangan dibiarkan, ini menjadi momok kedepannya bila dibiarkan merajalela di tanah air Indonesia, usut tuntas mafia human trafficking di Kepulauan Riau," tutup Diki Chandra. (Jamal)

Editor : Js

Lebih baru Lebih lama