Pegang Teguh Pesan Mertua, Bupati Raja Ampat Siap Bantu Rp 1 M Bangun Sopo Godang di Sorong Pegang Teguh Pesan Mertua, Bupati Raja Ampat Siap Bantu Rp 1 M Bangun Sopo Godang di Sorong

Pegang Teguh Pesan Mertua, Bupati Raja Ampat Siap Bantu Rp 1 M Bangun Sopo Godang di Sorong

Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati bersama istrinya, Faujia Helga Umlati Br. Tampubolon saat menghadiri salah satu pertemuan bersama para peneua atau Tokoh Batak di Sorong beberapa waktu lalu. (Foto : dok/Jos/ist)

SMSNEWS.id | Sorong - Sopo Godang (Rumah Besar) atau yang biasa disebut gedung pertemuan dalam berbagai acara adat Suku Batak sudah saatnya dimiliki masyarakat Batak yang ada di Sorong Raya.

Pasalnya, mengingat jumlah penduduk masyarakat Batak di Sorong Raya kian hari semakin banyak dan terus bertambah.

Seiring dengan jumlah masyarakat semakin banyak, khususnya putra putri Batak yang lahir di Sorong Papua Barat, yang saat ini menjadi Papua Barat Daya sudah banyak yang bertumbuh dewasa dan akan menuju jenjang pernikahan.

Sehubungan dengan hal itu, keberadaan sopo godang (rumah besar) sangat dibutuhkan masyarakat Batak di tanah rantau, untuk penyelenggaraan hajatan besar atau event (kegiatan) agar dapat menampung pengunjung yang banyak hingga ratusan bahkan ribuan orang seperti pesta adat pernikahan orang Batak pada umumnya.

Namun, apa boleh dikata, selama ini niat orang Batak untuk memiliki rumah sopo godang di Sorong belum tercapai, karena membutuhkan dana yang lumayan besar, bahkan diperkirakan hingga miliaran rupiah mulai dari pengadaan tanah.

Rasa empati dari Abdul Faris Umlati yang biasa dipanggil dengan sapaan akrab AFU yang kesehariannya menjabat sebagai Bupati Kabupaten Raja Ampat, membuka hati untuk mau membantu pembangunan sopo godang yang selama ini diidamkan masyarakat Batak yang ada di daerah Papua.

Hal itu diungkapkan AFU bisa terlahir dari lubuk hatinya yang mendalam setelah mendengar usulan dari salah seorang Tokoh Adat Batak bermarga Purba pada saat adanya sebuah pertemuan tatap muka orang Batak dengan Bupati Raja Ampat itu, Senin (20/3/23) kemarin.

Seperti diberitakan media ini sebelumnya, bahwa Abdul Faris Umlati sendiri beristrikan Orang Batak, yakni Faujia Helga Umlati Br. Tampubolon. Hal itu menjadi dasar atas keterlibatan Bupati Raja Ampat itu masuk menjadi salah satu dari keluarga besar masyarakat Batak di daerah Papua Barat Daya.

Dihadapan ratusan penetua atau Tokoh Adat Batak dari 47 marga Batak di Papua masing-masing terdiri dari puak Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing dan Batak Pakpak Dairi, Abdul Faris Umlati menyatakan dirinya siap membantu pembangunan sopo godang milik orang Batak di Sorong.

"Saya siap bantu 1 milyar rupiah untuk pembangunan sopo godang atau gedung pertemuan," kata AFU yang disambut dengan tepuk tangan meriah oleh seluruh para penetua Batak yang hadir pada saat itu.

Pada kesempatan itu, AFU menganjurkan kepada para penetua Batak bahwa langkah utama adalah penyediaan lahan, sebab kata Bupati Raja Ampat itu, tanah di Sorong banyak yang bermasalah, "Jadi harus betul-betul kepemilikan tanah jelas dan sudah memiliki serifikat," pungkasnya.

Di kesempatan berbeda, ketika ditanya media ini, apa yang melatarbelakangi pemikiran AFU sehingga bersedia membantu orang Batak untuk membangun sopo godang?, selain beristirikan orang Batak, menurutnya, dia harus menjaga nama baik almarhum bapa mantunya yaitu Jhon Bona Tampubolon yang merupakan salah satu Tokoh Batak yang sangat berpengaruh semasa hidupnya.

"Papi kan pernah Ketua Kerukunan Batak Sorong. Ketua Kerukunan Batak Sorong yang kedua setelah bapa almarhum, Siagian. Saya pegang betul amanah papi semasa hidupnya yang berpesan, baik-baik sama orang Batak, bantu orang Batak dalam bentuk apapun. Jadi saya jaga marwah orang Batak, terutama nama baik papi, kendatipun papi sudah tidak ada," ujar AFU sembari mengucapkan pesan almarhum mertua nya semasa hidup.

Di akhir bincang-bincang nya dengan awak media ini, AFU mengingatkan sekali lagi bahwa dia dan keluarganya bersungguh-sungguh untuk membantu pendirian sopo godang milik orang Batak Sorong, menjaga marwah suku Batak yang saling menghargai dengan adat istiadatnya.

"Mari kita bersatu padu, seia sekata membantu program pemerintah daerah dimana kita tinggal," ucapnya mengakhiri perbincangannya bersama awak media ini di tempat kediamannya, Senin (27/3/23) kemarin. (Jos)

Editor : Js

Lebih baru Lebih lama