Gandeng APH Lain, BC Batam Amankan Barang Ilegal dengan Jumlah Fantastis Gandeng APH Lain, BC Batam Amankan Barang Ilegal dengan Jumlah Fantastis

Gandeng APH Lain, BC Batam Amankan Barang Ilegal dengan Jumlah Fantastis

Tim Bea Cukai Batam saat melakukan penindakan terhadap barang ilegal bersama Aparat Penegak Hukum lain. (Foto : dok/hum)

SMSNEWS.id | Batam - Sebagai instansi yang berkomitmen kuat untuk memberantas peredaran rokok ilegal, khususnya di daerah Batam, Bea Cukai Batam melakukan operasi cukai pada periode Agustus tahun 2022.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggelar kegiatan operasi cukai bersama dengan menggandeng aparat penegak hukum lain, yakni Kodim 0316/Batam menjelang operasi gempur rokok ilegal.

Total barang hasil penindakan (BHP) cukai pada periode 1 Agustus hingga 9 September 2022 mencapai 159.512 batang barang kena cukai (BKC) hasil tembakau (HT) dari berbagai merek baik dari jenis sigaret kretek mesin (SKM) maupun sigaret putih mesin (SPM), dan 36,06 liter BKC minuman mengandung etil alkohol (MMEA).

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Rizki Baidillah mengatakan, dalam menjalankan fungsi Bea Cukai sebagai community protector sekaligus revenue collector, pihaknya berupaya melaksanakan kedua fungsi tersebut secara seimbang dan proaktif.

"Pengawasan atas BKC HT dan MMEA secara umum dilaksanakan dengan 2 pendekatan, melalui pendekatan preventif dan represif," jelas Rizki melalui keterangan persnya, Senin (12/9).

Rizki menjelaskan, pendekatan preventif merupakan upaya Bea Cukai Batam yang melibatkan dimensi lain dari pengawasan, yaitu peningkatan pelayanan kepada mitra dengan cara profiling pengguna jasa, penyempurnaan ketentuan di bidang cukai serta pelayanan dengan mitigasi risiko.

"Selain itu, juga melibatkan unit kepatuhan internal untuk menjamin pelaksanaan pelayanan dan pengawasan BKC terhindar dari penyelewengan dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme," pungkasnya.

Masih kata Rizki, dimensi lain adalah peningkatan edukasi dan publikasi melalui media kehumasan terutama terkait sosialisasi ketentuan dan peraturan, peningkatan deterrent effect publikasi penindakan dan edukasi bahaya BKC ilegal.

Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam itu menuturkan, upaya represif dilakukan dengan cara pengumpulan informasi dan analisis di antaranya dengan pembentukan tim cyber crawling, audit di bidang cukai serta patroli dan operasi baik dilakukan secara mandiri dan periodik maupun operasi bersama.

"Dalam pendekatan represif, salah satu yang dilakukan Bea Cukai Batam adalah operasi cukai dengan mengedepankan sinergi dengan unit lain. Dengan sinergi bersama unit lain, diharapkan dapat meningkat kesuksesan penekanan peredaran rokok ilegal, yang mana berbanding lurus dengan peningkatan penerimaan cukai," ujar Rizki.

Lebih lanjut Rizki memaparkan, dalam periode 1 Agustus hingga 9 September 2022, telah dilakukan penindakan sebanyak 30 penindakan, dengan rincian 18 penindakan umum yang dilakukan di pelabuhan maupun tempat penimbunan sementara (TPS) dan 12 penindakan dalam operasi cukai.

Hal ini membuktikan komitmen upaya pengawasan yang dilakukan oleh Bea Cukai Batam, tak hanya terbatas pada periode-periode atau operasi-operasi tertentu, namun terus berkesinambungan dan berkelanjutan.

"Jumlah penangkapan BKC ilegal tersebut menambah jumlah tangkapan sepanjang tahun 2022," ujarnya.

Selama semester 1 tahun 2022, data penindakan menunjukkan hingga Juli 2022, Bea Cukai Batam telah berhasil melakukan 77 penindakan BKC HT ilegal dengan total 3.862.948 batang, dengan nilai barang ditaksir mencapai Rp.10,22 miliar, dan kerugian negara ditaksir mencapai Rp.6,81 miliar.

"Upaya dalam memberantas rokok ilegal yang dilakukan oleh Bea Cukai Batam berkolaborasi dengan aparat penegak hukum lain merupakan kegiatan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Dengan menggandeng aparat penegak hukum lain serta masyarakat, dengan sinergi dan kolaborasi, dapat meningkatkan kesuksesan menekan peredaran rokok ilegal di Indonesia, khususnya di Batam," tutup Rizki Baidillah. (Rls)

Editor : Red

Lebih baru Lebih lama