Transaksi Pakai Barcode Palsu, Ibu Rumah Tangga ini Ditangkap Polisi di Panbil Mall Transaksi Pakai Barcode Palsu, Ibu Rumah Tangga ini Ditangkap Polisi di Panbil Mall

Transaksi Pakai Barcode Palsu, Ibu Rumah Tangga ini Ditangkap Polisi di Panbil Mall

Transaksi Pakai Barcode Palsu, Ibu Rumah Tangga ini Ditangkap Polisi di Panbil Mall.
Pelaku inisial MSN (38).
SMSNEWS.id  | Batam - Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Sektor Batam Kota, berhasil mengungkap modus baru penipuan menggunakan barcode palsu.

Pelaku yang ditangkap ini yakni seorang ibu rumah tangga berinisial MSN (38), warga Seipanas, Bengkong, Batam.

Disebutkan, sekali beraksi pelaku bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Pelaku beraksi di Mall yang tersebar di Kota Batam yang mana tergetnya adalah Outlet merek terkenal.

Menurut Kapolsek Batam Kota, Kompol Nidiya Astuty Wihelmina Huliselan melalui Kanit Reskrim Iptu Yustinus Halawa menyebutkan, aksi penipuan itu dilakukan pelaku dengan menggunakan aplikasi bernama QRIS. Pelaku menggunakan barcode palsu untuk melakukan transaksi di toko untuk membeli sejumlah barang.

"Namun, setelah dicek di bank, transaksi tidak tercatat di rekening korbannya," ujar Iptu Yustinus pada wartawan, Jumat (22/4/2022).

Lebih lanjut dikatakannya, aksi penipuan yang dilakukan inisila MSN itu berakhir ketika aksinya menipu di lantai dasar One Mall Batam pada Rabu 13 April 2022 lalu, dilaporkan korbannya ke polisi.

Waktu itu, pelaku membeli sejumlah pakaian bermerk senilai Rp 31.618.000, dan setelah dilakukan penyelidikan, anggota Buser Polsek Batam Kota yang dipimpin Iptu Yustinus dan Panit Buser Ipda Evander Clinton, berhasil menemukan keberadaan pelaku di Panbil Mall.

"Saat itu pelaku diduga akan beraksi lagi. namun langsung diamankan dengan barang bukti sebuah mobil Toyota Cayla BP 1569 EQ, 60 picis baju merek Polo dan tiga buah kota sepatu merek Polo," katanya.

Iptu Yustinus mengatakan, diduga kuat pelaku sudah beraksi di sejumlah Mall dan korbannya juga diduga sudah banyak.

"Cuma yang melapor saat ini baru satu laporan yang kita terima," ujarnya.

Hingga saat ini kata dia, pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini, karena tidak tertutup kemungkinan masih ada korban lain yang belum melapor. (Red)
Lebih baru Lebih lama